Rabu 19 Oktober 2022, bertempat di Aula Fakultas Kedokteran USU di adakan Penyerahan Tanda Spesialisasi Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT) dan Bedah Kepala Leher (BKL) dan Pengenalan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) baru. Turut hadir dalam acara tersebut Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E., M.M.,. Dekan FK USU Prof. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K), perwakilan dari RSUP H. Adam Malik Medan Dir. SDM, Pendidikan Dan Umum RSUP H. Adam Malik Medan dr. Mohammad Fahdhy, Sp.OG., M.Sc., perwakilan dari PERHATI-KL Cabang Sumatera Utara Sekretaris PERHATI-KL Cabang Sumatera Utara dr. Carlo Maulana Akbar, Sp. T.H.T.B.K.L., M.Ked. (ORL-HNS).
Dalam sambutan Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E., M.M., menyampaikan “Sama-sama kita ketahui, Kota Medan memiliki sumber daya manusia (SDM) tenaga medis cukup baik. Bahkan, dokternya bisa dikatakan hebat-hebat”, beliau juga mempaparkan "USU merupakan salah satu universitas yang melahirkan dokter-dokter luar biasa, bukan hanya di Kota Medan saja, tetapi juga di Indonesia, Ditambah lagi, pagi ini ada 3 dokter terbaik yang menerima Tanda Spesialisasi THT dan BKL FK USU”, dan Mudah-mudahan ini bisa membantu menyelesaikan persoalan kesehatan di Kota Medan”. Dekan Fakultas Kedokteran USU Prof. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K), juga menyampaikan bahwa setelah dilantiknya para dokter spesialis THT BKL baru agar dapat mengabdikan diri di masyarakat dengan Ilmu dan Skill yang sudah di dapat selama pendidikan, dekan FK USU juga mengingatkan kepada para Spesialis THT BKL baru bahwa kedepannya agar lebih mempersiapkan diri karena kedepannya akan di hadapi oleh tantangan yang lebih sulit sebagai spesialis THT BKL dan mau tidak mau siap atau tidak siap harus mempersiapkan diri sebaik - baiknya untuk menyambut globalisasi dalam aspek kesehatan.
Dalam pelantikan kali ini, perwakilan dari PERHATI-KL cabang Sumatera Utara Sekretaris PERHATI-KL Cabang Sumatera Utara dr. Carlo Maulana Akbar turut menyampaikan dan berharap dengan domain yang diperoleh dapat diimplementasikan kepada masyarakat Indonesia khususnya pasien - pasien Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT) dan BKL yang membutuh pertolongan kesehatan, karena saat ini keberadaan dokter spesialis THT BKL di sejumlah pelosok daerah di nilai masih sangat minim.